Deskripsi Tingkat Kesesuaian Persepsi Guru dan Pengalaman Siswa Tentang Penyebab Kesulitan Belajar Matematika Kelas X di SMA Negeri Kota Rantepao.

LEMBANG, SURI TODING (2013) Deskripsi Tingkat Kesesuaian Persepsi Guru dan Pengalaman Siswa Tentang Penyebab Kesulitan Belajar Matematika Kelas X di SMA Negeri Kota Rantepao. S1 thesis, Universitas Negeri Makassar.

[img] Text
SURI TODING LEMBANG.docx

Download (22kB)

Abstract

ABSTRAK SURI TODING LEMBANG. 2014. Deskripsi Tingkat Kesesuaian Persepsi Guru dan Pengalaman Siswa Tentang Penyebab Kesulitan Belajar Matematika Kelas X di SMA Negeri Kota Rantepao. (Dibimbing oleh Nurdin Arsyad dan Djadir). Kesulitan belajar matematika dapat dialami oleh siswa dengan tingkat kemampuan manapun dari kalangan atau kelompok manapun. Kesulitan belajar matematika juga terjadi pada siswa sekolah menengah atas di Kota Rantepao. Dengan adanya kesulitan belajar matematika siswa, timbul pertanyaan mengapa hal ini bisa terjadi dan sebagai tenaga pendidik bagaimana persepsi guru mengenai kesulitan belajar matematika. Guru dipandang sebagai pihak yang dapat memberikan informasi berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya dalam memahami kondisi-kondisi yang dapat menjadi penyebab timbunya kesulitan yang dialami siswa dalam belajar matematika. Siswa sendiri sebagai pihak yang mengalami kesulitan belajar matematika, diharapkan dapat memberikan informasi mengenai hal-hal yang menjadi penyebab timbulnya kesulitan belajar yang mereka alami. Oleh karena itu timbul, pertanyaan bagaimana persepsi guru matematika terhadap kesulitan belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri Kota Rantepao?, bagaimana kesulitan belajar matematika siswa kelas X SMA Negeri Kota Rantepao?, dan bagaimana tingkat kesesuaian persepsi guru terhadap kesulitan matematika siswa kelas X SMA Negeri di Kota Rantepao?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan tingkat kesesuaian persepsi guru terhadap kesulitan belajar matematika siswa pada materi trigonometri di SMA Negeri Kota Rantepao. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif-eksplanatif dengan teknik pengumpulan data non tes melalui kuesioner terbuka dan wawanaca , dan tes melalui tes diagnostik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa:(1) tingkat kesesuaian persepsi guru terhadap kesulitan belajar matematika siswa pada materi trigonometri dikatakan kurang sesuai. Guru dominan menyebutkan penyebab psikologis dan penyebab epistimolgis, sedangkan siswa penyebab psikologis, epistimologis dan pedagogis adalah penyebab kesulitan belajar matematika. (2) tingkat kesesuaian persepsi guru mengenai gejala yang menjadi indikator adanya kesulitan belajar matematika dikatakan sesuai. Guru dan siswa dominan menyebutkan menunjukan sikap yang kurang wajar, lambat dalam mengerjakan tugas, dan rendahnya prestasi belajar sebagai gejala.(3) tingkat kesesuaian persepsi guru mengenai cara yang dilakukan untuk menyelidiki adanya kesulitan belajar dikatakan sesuai. Guru menyebutkan observasi sebagai cara yang paling sering dilakukan, dan siswa mengakui apa yang disebutkan oleh guru (4) tingkat kesesuaian persepsi guru mengenai contoh kesulitan pada materi trigonometri dapat dikatakan sesuai. Guru mengugkapkan menentukan nilai perbadingan trigonometri pada sudut khusus dan menentukan nilai perbandingan trigonometri pada semua kuadran merupakan contoh kesulitan siswa pada materi trigonometri. Dan siswapun menunjukkan hal sama pada saat tes diagostik,(5) tingkat kesesuaian persepsi guru menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengatasi kesulitan belajar matematika siswa dapat dikatakan sesuai. Guru menyebutkan “cara lain”(selain melalui remedial, bimbingan kelompok, dan bimbingan individual), merupakan upaya yang paling sering dilakukan oleh guru. Siswapun membernarkan apa yang disebutkan oleh guru. abstrak SURI TODING LEMBANG,2014. The Description of Suitability Level Teacher Perceptions and Student Experince about Causes of Learning Mathematics Difficulties in Class X SMA Negeri Rantepao.(Supervised by Nurdin Arsyad and Djadir). Difficulty learning math can be experienced by students of any ability level or among any group. Mathematics learning difficulties also happens to high school students in the city of Rantepao. With the students 'mathematics learning difficulties, the question arises why this could happen and as educators how teachers' perceptions about mathematics learning difficulties. The teacher is seen as the party that can provide information based on their knowledge and experience in understanding the conditions that may be the cause of timbunya difficulties experienced by students in learning mathematics. Students themselves as parties who have difficulty learning mathematics, is expected to provide information on matters which cause learning difficulties they are experiencing. Therefore the arises the question of how mathematics teachers 'perceptions of the difficulty of learning mathematics class X SMA Negeri City Rantepao?, How difficulty learning mathematics class X SMA Negeri City Rantepao?, And how the level of teachers' perceptions of the difficulty of Conformity math class X SMA Negeri The City of Rantepao?. The purpose of this study was to describe the level of teachers' perceptions of the suitability of mathematics learning difficulties of students on the material in high school trigonometry City State Rantepao. This study used a qualitative descriptive approach-explanative with non-test data collection techniques through an open questionnaire and interviuw, and testing through diagnostic tests. The results showed that: (1) the level of teachers' perceptions of the suitability of mathematics learning difficulties of students in trigonometry material said to be less appropriate. Teachers dominant cause of psychological states and cause epistimolgis, while psychological causes students, epistemological and pedagogical mathematics is the cause of learning difficulties. (2) Compliance level teachers' perceptions regarding the presence of symptoms as indicators of mathematical learning difficulties said to be appropriate. Teachers and students showed predominant mention less reasonable attitude, slow in doing the task, and the low learning achievement as a symptom . (3) Compliance level teachers' perceptions about how that is done to investigate the existence of appropriate learning difficulties said. Teacher observation as a way to mention the most frequently performed, and students acknowledge what is mentioned by the teacher (4) Compliance level teachers' perceptions regarding the difficulty in sample material can be said to be appropriate trigonometry. Teachers mengugkapkan determine the value of a comparison trigonometry special angle and determine the comparative value of trigonometry in all quadrants is an example of the difficulties students on material trigonometry. And students also showed the same thing during diagnostic tests, (5) the level of teachers' perceptions regarding the suitability of the efforts made to overcome the difficulties students learn mathematics can be said to correspond. The teacher said "other means" (other than through remedial, group counseling, and individual counseling), an effort most often done by teachers. Siswapun justifying what was mentioned by the teacher.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: PASCASARJANA > MATEMATIKA
Divisions: PROGRAM PASCASARJANA
Depositing User: UPT PERPUSTAKAAN UNM
Date Deposited: 26 Oct 2016 03:03
Last Modified: 26 Oct 2016 03:03
URI: http://eprints.unm.ac.id/id/eprint/1189

Actions (login required)

View Item View Item